Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri acara rapat koordinasi tim inovasi kabupaten, Aula Bappenda Sintang, Kamis (03/10/2019). foto oleh Humas |
WWW.BERITAKAPUAS.COM||SINTANG. Gini rasio Sintang dibawah 30, artinya ketimpangan pembangunannya kecil, pembangunan di Sintang cukup merata. Hal ini karna ada banyak hal berkontribusi sebagai penyebabnya. Demikian disampaikan oleh Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, saat membuka acara rapat koordinasi tim inovasi kabupaten (TIK) Sintang program inovasi desa tahun 2019 di Aula Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Sintang, Kamis (03/10/2019).
Menurut Jarot, dana desa sebagai instrumen pembangunan Indonesia dari pinggiran telah berkontribusi besar menjadikan pemerataan pembangunan. Namun, ia menyayangkan pembangunan desa dalam beberapa tahun terakhir ini masih hanya untuk memenuhi kebutuhan fasilitas fisik dasar.
"Kita ni masih gitu-gitu aja, bangun gedung kantor lalu rabat beton, belum ada inovasi bah," kata dr. Jarot. "Maka kita selenggarakan program inovasi desa ini, kita bentuk tim kerjanya dengan melibatkan berbagai stakeholder. Kita harapkan adalah perubahan pembangunan di desa-desa kita ini ya," ujarnya lagi.
Menurut Bupati Sintang, Sintang mendapatkan program bidang pengembangan sumber daya manusia. Pemimpin Sintang itu mengingatkan kepada para anggota tim untuk memperhatikan dengan lebih seksama terkait dokumentasi kegiatan.
"Kita punya program konversi stunting, kita ambil bagian dalam proses pemberdayaan masyarakat desanya, lalu kita tambahkan program inovasi desa," pesan dr. Jarot lagi.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini diikuti oleh 140 peserta, terdiri dari kepala OPD terkait, camat, tim penggerak PKK, tim pelaksana inovasi desa serta pendamping desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, Herkolanus Roni, mengatakan,Tim Inovasi Kabupaten merupakan perwakilan dari OPD, akademisi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Rakor ini ditujukan untuk memberikan gambaran tentang tugas-tugas dan tanggung jawab anggota tim dalam melaksanakan program inovasi desa.
“secara umum kita mau meningkatkan kapasitas desa dalam mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa yang bersumber dari Dana Desa (DD) secara lebih berkualitas,” ungkap Roni.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah yang timbul selama pelaksanaan program inovasi desa sebelumnya. Juga untuk menyusun rencana pembangunan termasuk melakukan revitalisasi peran pendamping desa. (INA)
0 Komentar