WASPADAI TAKJIL BERBAHAYA, DEWAN MINTA DINKES TURUN TANGAN




||www.beritakapuas.com||Guna mengantisipasi akibat yang ditimbulkan dari makanan dan minuman tidak sehat yang dikonsumsi oleh masyarakat selama ramadhan, anggota Komisi C DPRD Sintang, Tuah Mangasih meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang untuk dapat turun ke lapangan guna melakukan pengecekan terhadap makanan dan minuman yang dijual pedagang selama bulan puasa ini.

" Saya belum lama ini mendengar berita di tv ada kasus satu keluarga di Cilegon yang diduga keracunan takjil berupa kolak biji salak yang dibelinya. Nah, berkaca pada peristiwa tersebut saya minta kepada jajaran Dinkes Sintang untuk mengambil langkah antisipasi dengan pengecekan di lapangan kepada para pedagang takjil di kota Sintang ini , " ungkap Tuah, Sabtu ( 11 / 05 / 19 ).

Tuah menuturkan, pemeriksaan atau pengecekan makanan dan minuman yang dijual tersebut bukan bermaksud untuk melarang atau menakuti masyarakat untuk membeli, namun lebih sekedar kehati hatian dalam memilih makanan untuk dikonsumsi.

" Apalagi kondisi saat ini yang panas terik, membuat masyarakat terkadang merasa tertarik untuk membeli bahan minuman yang terlihat segar dan menarik. Padahal belum tentu sehat, karena warna yang menarik itu dibuat dari apa, pakai pewarna apa. Termasuk di makanan yang dengan warna warninya dibuat sedemikian rupa guna menarik minat pembeli. Saya pikir, dinas kesehatanlah yang paling paham dengan hal ini , " kata Tuah, politisi PDI Perjuangan ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh yang dikonfirmasikan hal tersebut mengungkapkan jika dalam hal ini pihaknya siap untuk melaksanakan pemeriksaan seperti yang diharapkan. Di bulan puasa biasanya memang bermunculan para pembuat kue musiman yang beradu keuntungan dengan memanfaatkan momen ramadhan.

" Ya, kita siap kapan saja untuk melakukan pemeriksaan, namun leading sectornya ada di Disperindagkop dan UKM , " ujar Linoh.

Harysinto Linoh mengaku jika Dinas Kesehatan sudah turun kelapangan pada hari Kamis ( 09 / 05 / 19 ) bersama TPID Kabupaten Sintang saat melakukan pemantauan terhadap harga dan stok kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Masuka.

" Sifatnya hanya persuasif saja kepada para penjual makanan takjil agar dagangan disajikan dengan baik, ditutup agar terhindar dari lalat dan debu serta kotoran lainnya , " ungkap Linoh.
( Rz )

Posting Komentar

0 Komentar