www.wartakapuas.com-SINTANG : Ketua Komisi B DPRD Sintang, Florensius Roni mengingatkan kepada Disperindagkop dan UKM kabupaten Sintang untuk memonitoring kebutuhan pokok masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Lebaran nanti.
Hal tersebut disampaikan Roni kepada wartakapuas.com, Jumat (3/5) terkait mulai merangkaknya beberapa kebutuhan pokok ditingkat pasar, seperti telur, terigu, bawang merah dan putih serta cabe.
"Kita harus pastikan agar masyarakat khususnya yang melaksanakan puasa ramadhan dapat terpenuhi kebutuhannya. Kita tidak ingin kebutuhan pokok tersebut menjadi langka oleh spekulan yang hanya berpikir mencari keuntungan saja.," ujarnya.
Politikus Partai Nasdem ini, menengarai akan sejumlah kebutuhan pokok akan melonjak harganya seiring dengan permintaan yang cukup tinggi selama Ramadhan dan menjelang lebaran berkaca pada tahun sebelumnya.
"Kita tidak menampik hal tersebut, sebab seperti itulah hukum pasar, dimana demand tinggi biasanya disertai dengan kenaikan harga. Hanya saja yang kita khawatirkan adalah ulah spekulan yang menggunakan momen untuk menahan barang sehingga terjadi kelangkaan. Nah yang seperti inilah yang harus diwaspadai oleh Disperindag dengan melakukan monitoring bahan kebutuhan pokok di tingkat distributor dan juga pasar tradisional," kata Roni.
Namun dari laporan yang ia terima, hingga saat ini harga kebutuhan pokok masih bisa dikatakan stabil, meskipun ada yang sempat mengalami kenaikan harga. Stok bahan pun masih aman ditingkat distributor.
"Sampai hari ini, masih relatif aman untuk stok bahan pokok termasuk juga harga. Hanya cabe saja yang masih tinggi harganya," ungkapnya.
Roni mengharapkan agar masyarakat juga dapat membantu pemerintah untuk dapat menjaga harga kebutuhan pokok selama Ramadhan hingga menjelang Lebaran.
Hal itu bisa dilakukan dengan cara tidak membeli bahan-bahan kebutuhan pokok secara berlebihan agar permintaan bahan kebutuhan pokok tidak melonjak secara tiba-tiba.
"Saya minta sama masyarakat juga kalau bisa jangan beli berlebihan. Karena kalau begitu akan jadi masalah. Jangan nimbun. Biarkan berbelanja saja seperti hari-hari biasanya. Supaya nanti kebutuhannya tidak tiba-tiba permintaannya besar. Kalau begitu yang terjadi pasti pedagang akan menaikan harga," ungkap Roni.
Kabid. Perdagangan Disperindagkop dan UKM Sintang, Emiliana Lidya |
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UKM kabupaten Sintang, Emiliana Lidya mengungkapkan jika pihaknya untuk mengantisipasi segala kemungkinan terkait dengan kebutuhan pokok selama Ramadhan dan menjelang Lebaran telah membuat skema untuk melakukan operasi pasar di beberapa titik baik didalam kecamatan Sintang maupun diluar kecamatan Sintang.
"Kita sudah membuat langkah-langkah untuk pemenuhan kebutuhan pokok selama Ramadhan dan menjelang hari raya. Kita sudah membuat skema untuk melaksanakan operasi pasar dibeberapa titik di dalam dan luar kecamatan Sintang," ungkap Emiliana Lidya kepada wartakapuas.com diruang kerjanya, Jumat (3/5)
Operasi Pasar yang akan dilaksanakan tersebut diakui selain memang sudah menjadi agenda Disperindagkop setiap menjelang hari raya, juga memenuhi permintaan dari beberapa kecamatan.
"Memang ada beberapa kecamatan terdekat yang meminta kita juga melakukan operasi pasar diwilayahnya. Kita memang mengakomodir permintaan tersebut. Makanya saat ini kami sedang membuat skemanya untuk pelaksanaan Operasi Pasar. Selain itu kita juga sedang melakukan koordinasi dengan beberapa agen besar termasuk juga dengan Bulog dan Dinas Tanaman Pangan. Dalam waktu dekat nanti kita akan melaksanakan rapat koordinasi membicarakan pelaksanaan Operasi Pasar. Tujuannya untuk mensinkronkan harga yang akan dijual," jelasnya.
Menurut Lidya, untuk Operasi Pasar nanti, ada enam titik yang akan menjadi sasaran kegiatan di empat kecamatan yakni Sintang, Sepauk, Dedai dan Tebelian.
"Enam titik itu ada di empat kecamatan," kata Lidya.
Dijelaskan pula, dalam operasi pasar nanti ada enam komoditas yang mendapatkan subsidi dari pemerintah seperti minyak goreng, terigu, dll.
Sementara untuk harga kebutuhan pokok, lanjut Lidya meskipun beberapa sudah ada kenaikan, namun masih dalam kewajaran dan dapat ditoleransi. Hanya saja untuk komoditas berupa cabe dan bawang yang kenaikannya signifikan. (phs)
0 Komentar