Berpotensi Bahayakan Pengguna Jalan, Pohon Dijalur Hijau Harus Dipangkas


www.wartakapuas.com - SINTANG : Anggota DPRDSintang dari Komisi C, Welbertus meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup, Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah agar lebih memperhatikan tanaman pohon yang berada di pinggiran jalan atau yang berada di jalur hijau. 

Menurut Welbertus, banyak dari pohon tersebut dibiarkan saja tumbuh bahkan ketinggiannya sangat membahayakan pengguna jalan.

"Yang kita khawatirkan adalah ketika hujan deras dan disertai angin kencang, itu sangat membahayakan pengguna jalan," kata Welbertus kepada wartakapuas.com, Senin (6/5)

Lanjut politisi PDI Perjuangan ini, banyak juga pohon dijalur hijau sudah masuk ke arah badan jalan, sehingga jika ada truk melintas langsung diterpa sehingga sampah dedaunannya mengotori jalan.

"Seharusnya, pohon yang dahannya masuk mengarah ke badan jalan hendaknya dipangkas. Selain membuat kotor jalan, juga dapat membahayakan pengguna jalan. Misalkan ada truk yang lewat menyambar dahan tersebut dan dibelakang truk ada kendaraan lain, ini bisa jadi masalah. Kita mohonkanlah kepada dinas terkait untuk memperhatikan hal tersebut," ujarnya.

Pemangkasan itu dilakukan untuk membersihkan ranting pohon yang menjuntai ke badan jalan hingga membahayakan keselamatan pengguna jalan. Selain itu, itu dilakukan juga untuk mengantisipasi hujan yang di sertai angina kencang.

“Juga untuk merapikan pohon agar tidak bercabang dan membuat kotor pemandangan kota,” terangnya

Kegiatan itu dapat dilakukan secara berkala setiap sebulan sekali. Cabang dan ranting pohon yang ditebang ini, tidak hanya yang mengarah ke jalan raya saja, tapi juga yang mengarah jaringan listrik atau telepon.

"Jangan sampai dahan pohon tersebut mengganggu jaringan kabel listri PLN ataupun Telepon bila terjadi angin kencang. Beberapa kejadian terjadinya pemadaman listrik diakibatkan karena ada dahan pohon yang patah dan menimpa jaringan kawat listrik," ujarnya

Namun demikian memang harus diakui, hal terpenting untuk adalah diperlukan peralatan penunjang agar pekerjaan dapat berjalan aman. Pemerintah Kabupaten Sintang, lanjut Welbertus memang belum memiliki kendaraan crane atau sky lift.

"Memang kita belum punya kendaraan jenis itu,  yang biasa digunakan untuk mengganti penerangan jalan umum atau untuk menjangkau tempat yang tinggi. Sewajarnya perlu dipertimbangkan untuk memiliki kendaraan seperti itu," ujarnya. (phs)




Posting Komentar

0 Komentar