www.wartakapuas.com-SINTANG: Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Welbertus memuji langkah yang dilakukan Yayasan Sukma melalui yang menerapkan program FDS (Full Day School) melalui Sekolah Menengah Pertama (SMP) Panca Setya 2.
Hal itu disampaikan Welbertus usai mengikuti launching Full Day School di SMP Panca Setya pada Selasa, (30/4) oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah.
Menurut Welbertus, apa yang dilakukan oleh SMP Panca Setya dengan menerapkan program Full Day School merupakan satu terobosan bagi dunia pendidikan di Kabupaten Sintang.
"Ya, ini saya anggap satu terobosan yang sangat baik dengan melaksanakan program Full Day School dan SMP Panca Setya 2 adalah SMP pertama yang menerapkan ini. Jadi ini langkah yang luar biasa bagi dunia pendidikan di Kabupaten Sintang ini," ujar Welbertus kepada wartakapuas.com
Politikus PDI Perjuangan ini menambahkan, apa yang dilakukan oleh Yayasan Sukma dengan menerapkan Full Day School ini juga dapat diikuti sekolah dibawah Yayasan Sukma lainnya. Namun semua kembali ke pihak yayasan dan juga kesiapan sekolah lainnya.
"Harapan saya, ini juga dapat diikuti oleh sekolah lainnya dibawah yayasan Sukma. Tinggal bagaimana kesiapan dari sekolah tersebut," tambahnya.
Tidak hanya itu dirinya juga berharap, sekolah lainnya baik swasta maupun negeri juga dapat mengikuti langkah ini dengan menerapkan full day school.
"Kedepannya ya sekolah swasta dan negeri lainnya juga bisa menerapkannya. Tidak semua, karena ini juga menyangkut persiapan sarana dan prasarana penunjang agar penerapannya dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Senada dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, dirinya menilai penerapan Full Day School sangat baik untuk pendidikan karakter dari anak didik itu sendiri. Menurutnya ada dua aspek dalam pendidikan yakni aspek karakter dan pengetahuan umum.
"Kalau jenjang sekolah dasar (SD), siswa mendapatkan pendidikan karakter sebanyak 80 persen dan pengetahuan umum sebanyak 20 persen. Sementara itu, pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP), pendidikan karakter bagi siswa terpenuhi sebanyak 60 persen dan pengetahuan umum sebanyak 40 persen," jelas Welbertus.
Lanjutnya, guna untuk memenuhi aspek karakter itulah, maka pemerintah melalui Kementerian Pendidikan menerapkan program Full Day School. Program Full Day School ini, tambah Welbertus tidak diartikan bahwa peserta didik itu belajar sehari penuh.
"Jangan sampai orangtua salah menterjemahkan bahwa Full Day School itu belajar sehari penuh. Sebab saya banyak mendengar hal itu diucapkan. Bukan itu maksudnya," katanya.
Program Full Day School dijelaskan Welbertus untuk memastikan siswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter, misalnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Untuk iti lingkungan sekolah harus memiliki suasana yang menyenangkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran formal sampai dengan setengah hari, selanjutnya dapat diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler
"Usai belajar setengah hari, hendaknya para peserta didik (siswa) tidak langsung pulang ke rumah, tetapi dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan dan membentuk karakter, kepribadian, serta mengembangkan potensi mereka," kata Welbertus.
Dengan demikian, kata Welbertus para siswa dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan kegiatan kontraproduktif, seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan sebagainya.
Untuk itu, dirinya mengharapkan kepada orangtua siswa agar mendukung sepenuhnya program Full Day School di SMP Panca Setya 2 ini karena dapat membantu orangtua dalam membimbing anak tanpa mengurangi hak anak.
Dengan sistem ini juga, orangtua tidak khawatir atas keamanan anak-anaknya karena mereka tetap berada di bawah bimbingan guru selama orangtuanya berada di tempat kerja.
"Peran orangtua juga tetap penting, di hari Sabtu dapat menjadi waktu keluarga, dengan begitu, komunikasi antara orangtua dan anak tetap terjaga dan ikatan emosional juga tetap terjaga," ujarnya. (phs)
0 Komentar